Tanggapan ludruk Mustika Jaya berlambar "Gembong Narkoba" ini ditanggap Yu Sri dari Desa Balongsuro Tembelang pada 13 Juli 2009 lalu. Petandak Sipon juga naik pentas malam itu. Agil Suwito sebagai pimpinan ludruk berusaha semaksimal mungkin memuaskan penonton. Para penonton sejak pukul 8 malam sudah berdusel-dusel di sana. Yu Sri si penanggap ternyata baru kali ini menanggap ludruk untuk sunatan anaknya. Maka, wayang saratpun digelar dengan menghadirkan dalang setempat. setelah puluhan petandak manggung, lalu dua pengremo tampil, kemudian tiga pelawak munggah panggung: Cemet, Mbah Tamin, dan lain-lain mulai mengocok perut hingga pantat penonton. Lepas jam 12-an para pelawak turun. dan seperti biasa, para penonton surut satu persatu meninggalkan panggung pertunjukan. Tapi show must go on, lakon "Gembong Narkoba" harus dilanjut. Adegan gontok yang seru bak adu-tanding beneran dimulai dengan menampilkan pegontok Cak Ngaidi dan Cak Raji. Si Ngaidi dengan toya bambunya mengganas menyerang Raji yang hanya menghadapinya dengan tangan kosong. Tar-ter-tor dan drak-druk-drak bergetar dari panggung yang sempat menyambar perhatian penonton untuk balik menonton kembali.
Tokoh dalam lakon "Gembong Narkoba" ini yang menonjol adalah Jalal yang baru keluar dari penjara. Ia merupakan kawan sebegundalan dengan si Jalil anak pukimak dan pendurhaka orangtua. Mereka berdua menggegerkan kampung, setelah si Jalil brengsek ini memaksa adik perempuannya untuk kawin dengan Jalal bangsat, meski adiknya tersebut telah bersuamikan Parman si pemuda kampung yang bekerja sebagai penjual kayu bakar.Jalil menganiaya adiknya, sampai-sampai adiknya yang telah mengandung besar itu mati. Tapi Jalal dan jalil tidak percaya atas kematian itu, dan mereka bersepakat untuk membuktikannya dengan menggali kuburannya.... Pentas ludrukan ini usai sekitar pukul 3, sebelum solah-salah tarkhim merayap ke semua orang di malam itu.
Ludruk Mustika Jaya
Pimpinan : Pak Agil
Kontak HP: 081913224211
Alamat : Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang
Oleh: Fahrudin Nasrulloh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar